Minggu, 02 Oktober 2011

Bandara Internasional Lombok (BIL) Mulai Beroperasi

(www..ntbprov.go.id) Pendaratan perdana pesawat Garuda Indonesia Airways Boeing 737 - 800 JR di Bandara Internasional Lombok (BIL), pada Sabtu (1/10/2011), pukul 10.08 Wita, menandai mulai dioperasikannya Bandara Internasional Lombok yang berlokasi di Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airways tersebut, mengangkut rombongan Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dari Bandara Soekarno – Hatta, Tangerang, Banten. Dalam rombongan gubernur, adalah Ketua DPRD NTB Lalu Sujirman lengkap bersama para wakil ketuanya Suryadi Jaya Purnama, Lalu Moh. Halik Iskandar dan Lalu Moh.Syamsir.

Kemudian, Walikota Mataram H. Ahyar Abduh, Bupati Lombok Utara H. Johan Syamsu, sejumlah anggota DPR dan DPD asal NTB, para pimpinan dinas/instansi terkait di jajaran Pemprov. NTB dan kabupaten/kota, para tuan guru, tokoh masyarakat, para kepala desa dan puluhan warga lingkar bandara.
Gubernur M. Zainul Majdi didampingi istri menuruni tangga pesawat disambut dengan upacara adat. Sejumlah Tuan Guru bahkan melakukan sujud syukur di "apron", sesaat setelah turun dari pesawat.

Wakil Gubernur Ir. H. Badrul Munir beserta anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi NTB, Bupati Lombok Tengah H. Suhaili FT dan sejumlah pejabat jajaran Pemprov. NTB dan Pemkab. Loteng turut menyambut kedatangan gubernur bersama rombongan itu.

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Harry Bhakti bersama jajaran Kementerian Perhubungan, juga ikut dalam penerbangan perdana di BIL tersebut.

Gubernur mengatakan, dengan beroperasinya Bandara Internasional Lombok (BIL), penantian panjang masyarakat NTB atas kehadiran bandara yang representatif telah terwujud. Keberhasilan ini, kata gubernur, menunjukkan kemauan keras rakyat NTB yang ingin maju.

“Alhamdulillah, BIL mulai dioperasikan. Ini awal kemajuan, jika mau bekerja keras maka tidak ada yang tidak bisa dilakukan. Dan siapa bilang NTB tidak bisa maju, NTB bisa maju,” tegas gubernur.

Pada kesempatan itu, gubernur juga menyampaikan kaitannya dengan Provinsi NTB yang dihajatkan dapat menjadi pintu gerbang pariwisata nasional bersama NTT dan Bali. “Sebagai pintu gerbang pariwisata nasional, Insya Alloh, Bandara Internasional Lombok akan berperan menjadi salah satu pintu terbaik untuk pariwisata nasional ini,” ujar gubernur.

Terkait masalah keamanan khususnya di kawasan BIL, gubernur menegaskan sedikitpun tidak ada keraguan untuk masalah keamanan. “Saya adalah seorang rakyat NTB yang sedari awal tidak pernah ragu tentang keamanan di Nusa Tenggara Barat,” tegas gubernur.

Kawasan BIL memiliki luas 551 hektar dan merupakan bandara kedua terbesar luas kawasannya di Indonesia setelah Bandar Udara Soekarno Hatta. BIL dibangun menggunakan dana sebesar Rp. 945 miliar. PT AP.I menanggung biaya Rp. 785 miliar, Pemerintah Provinsi NTB Rp110 miliar untuk kepentingan taxiway, apron dan fasilitas penunjangnya. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah mengeluarkan dana Rp. 40 miliar untuk areal parkir, jalan lingkungaan dan fasilitas penunjangnya.

Semula landasan pacu BIL sepanjang  2.500 meter dan luas terminal 12 ribu meter persegi untuk kapasitas tampung 1,5 juta penumpang setahunnya. Kemudian panjang landasannya ditingkatkan menjadi 2.750 meter dan luas terminal menjadi 21 ribu meter persegi sehingga kapasitas terminalnya menjadi 3,5 juta penumpang setahun. Bahkan rencananya landasan pacunya (runway) akan diperpanjang lagi sepanjang 500 meter sehingga menjadi 3.250 meter.(mi)

Sumber : Humas NTB (http://www.ntbprov.go.id)

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar yang di terima sebelumnya akan di saring untuk memenuhi kelayakan, apabila di nyatakan tidak layak di tampilkan maka kami akan menghapusnya. Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Sasak Culture | Bloggerized by Adi [ Sasak Culture ] - Media Independent | Blog Pribadi